MATERI AJAR
Hari/
Tanggal : Senin,
18 Maret 2024
Tema
7 : Kebersamaan
Subtema
2 : Kebersamaan
di Sekolah
Pembelajaran : 1 dan 2
Bismillah..
Assalamualaikum
Anak sholih dan sholihah…
Bagaimana
kabarnya hari ini?
Masih
semangat kah Nak?
Inshaa
Allah masih selalu semangat ya sayang…
Masya
Allah… anak-anak hebat Ibu guru!
Pada
Pembelajaran 1 Tema 7 Subtema 2 Kebersamaan di Sekolah akan mempelajari
tentang, memahami isi dongeng, mengaitkan isi dongeng dengan hidup rukun,
menemukan isi dongeng, memahami pecahanmerupakan bagian dari keseluruhan,
menentukan pecahan setengah, sepertiga, dan seperempat, menyajikan pecahan
sepertiga , pecahan seperempat, mengidentifikasi arah gerak kepala, arah gerak
tangan, arah gerak kaki, mengoordinasi gerak, melakukan gerak kepala, melakukan
gerak tangan dan kaki dengan iringan, dan melakukan koordinasi gerak dengan
iringan, memahami perbedaan jenis kelamin di sekolah,
mengelompokkan jenis kelamin di sekolah, memahami isi teks dongeng dan
mengaitkan isi dongeng dengan kehidupan sehari-hari.. Sebagai catatan
tulisan ini hanya sebagai penaduan saja ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
bersama Bapak/Ibu guru.
Ayo
Mengamati
Upacara Bendera
Setiap
hari Senin SDN Nusantara 01 melaksanakan upacara bendera.
Siswa
berbaris sesuai kelas masing-masing.
Kelas
dua berbaris satu barisan dipimpin seorang siswa.
Siti
menjadi pimpinan barisan
Siti
dan teman-temannya sangat senang mengikuti upacara bendera.
Seusai
kegiatan upacara bendera, ibu guru akan menyampaikan cerita.
Ibu
guru akan mendongeng.
Siti
dan teman-temannya bergegas masuk kelas.
Ayo
Berlatih
Simak
dan dengarkan dongeng yang akan disampaikan guru!
Ayo,
dengarkan cerita fabel “Ikan dan Burung”!
Ikan
dan Burung
Di
sebuah hutan, hiduplah dua binatang yang saling bersahabat. Binatang itu adalah
Burung dan Ikan. Keduanya sangat dekat dan selalu saling membantu. Kedekatan
keduanya ini tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu kejadian yang
mengubah mereka. Ketika itu, Ikan sedang beristirahat di pinggiran sungai. Ia
memandangi biji-bijian di pohon tepat di atasnya.
“Kelihatannya
biji-bijian itu enak dimakan,” kata Ikan dalam hati.
Ia
lalu berusaha meloncat setinggi-tingginya untuk mendapatkannya. Berkali-kali ia
meloncat, namun tidak berhasil mencapai biji-bijian itu. Ia hanya bisa
memandangi biji-bijian itu. Saat sedang memandangi biji-bijian itu,
perhatiannya teralihkan oleh seekor Burung yang berterbangan ke sanakemari.
“Tuhan,
kenapa Engkau tidak memberiku sayap untuk terbang agar aku bisa meraih
biji-bijian itu?“ kata si Ikan dalam hati.
Kita
tinggalkan si Ikan dan beralih ke Burung. Setelah beterbangan, Burung lalu
hinggap di salah satu dahan pohon di pinggir sungai untuk beristirahat. Saat
itu ia melihat ke air. Di dasar air sungai itu ia melihat banyak sekali cacing
bergeliatan.
“Kelihatannya
cacing-cacing itu enak dimakan,” Kata Burung dalam hati.
Ia
lalu berusaha masuk ke dalam air untuk menyelam dan menangkap cacing-cacing
itu. Namun, ia tidak berhasil karena ia tidak bisa berenang. Ia hanya bisa memandangi
cacing itu dari atas pohon. Saat sedang memandangi cacing-cacing di dalam air,
perhatiannya teralihkan pada Ikan yang sedang berenang di dalam air.
“Tuhan,
kenapa Engkau tidak memberiku ekor dan sirip untuk berenang agar aku bisa
meraih cacing-cacing dalam air itu?” kata si Burung dalam hati.
Akhirnya
Ikan dan Burung saling tahu kesulitan masing-masing. Berkalikali si Ikan
melihat Burung menyelam ke air untuk mendapatkan cacing.
Demikian
pun si Burung berkali-kali melihat Ikan meloncat-loncat untuk mendapatkan
biji-bijian. Lalu mereka berkenalan.
“Hei
Ikan, apakah kau menginginkan biji-bijian ini?” kata Burung.
“Benar,
tetapi aku tidak punya sayap sepertimu sehingga tidak bisa terbang mendapatkan
biji-bijian itu,” jawab si Ikan.
“Aku
juga menginginkan cacing di dasar sungai, tetapi aku tidak punya sirip
sepertimu sehingga tidak bisa mendapatkan cacing-cacing itu,” balas si Burung.
“Bagaimana
jika kau membantuku mengambil biji-bijian itu dan aku akan membantumu
mendapatkan cacing-cacing di dasar sungai,” ajak si Ikan.
“Wow
ide bagus, aku setuju,” sahut si Burung.
Akhirnya,
Ikan dan Burung menjadi sahabat dan saling membantu.
Simak
video Dongeng Ikan dan Burung berikut ini.
Ayo
Bercerita
Ayo,
ceritakan kembali dongeng yang telah disampaikan guru!
Ikan dan Burung
Di
sebuah hutan burung dan ikan yang bersahabat dekat. Kedekatan keduanya melalui
suatu kejadian yang mengubah mereka.
Waktu
beristirahat di pinggiran sungai ikan berusaha mendapatkan biji-bijian, namun
tidak berhasil. Ia hanya bisa memandangi biji-bijian itu.
Perhatiannya
teralihkan oleh seekor burung yang sedang terbang. Dalam hati ikan mengatakan
mengapa Tuhan tidak memberinya sayap untuk terbang agar bisa meraih biji-bijian
itu.
Setelah
beterbangan, burung hinggap di dahan pohon untuk beristirahat. Ia melihat
banyak sekali cacing bergeliatan di dalam air. Burung berusaha masuk ke dalam
air untuk menyelam, namun tidak berhasil karena ia tidak bisa berenang.
Ia
hanya bisa memandangi cacing itu dari atas pohon. Perhatiannya teralihkan pada
ikan. Dalam hati burung mengatajkan mengapa Tuhan tidak memberinya ekor dan
sirip untuk berenang.
Akhirnya
ikan dan burung saling tahu kesulitan masing-masing. Lalu mereka berkenalan.
Ikan menginginkan biji-bijian, namun tidak bisa bisa terbang. Burung
menginginkan cacing, namun ia tidak bisa berenang.
Akhirnya burung membantu ikan mengambil
biji-bijian dan ikan membantu burung mendapatkan cacing-cacing. Merekapun
akhirnya menjadi sahabat dan saling membantu.
Ayo
Berlatih
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.
Siapakah tokoh dongeng yang disampaikan guru?
Jawab: Ikan dan Burung
2. Di
manakah tempat dari cerita tersebut?
Jawab: Di pinggiran sungai
3. Di
manakah tempat hidup Cacing yang akan di makan oleh burung?
Jawab: Di dasar sungai
4.
Burung ingin membantu Ikan dengan cara …
Jawab: mengambil biji-bijian
5.
Ikan ingin membantu Burung dengan cara …
Jawab: menangkap cacing dasar sungai
6.
Setelah Ikan dan Burung berkenalan, maka mereka …
Jawab: menjadi sahabat dan saling membantu
Ayo
Berdiskusi
Ayo
diskusikan tentang sikap hidup rukun di kelas! Tuliskan hasil diskusimu!
Sikap
hidup rukun di kelas
Sikap hidup rukun di kelas adalah
menghormati, bekerja sama, gotong-royong dengan teman walaupun memiliki
perbedaan karakteristik individu.
Tuliskan
contoh sikap hidup rukun di kelas!
Contoh
sikap hidup rukun di dalam kelas antara lain:
1. Menolong
teman yang sakit
2. Menjalankan
piket kelas
3. Melaksanakan
upacara dengan tertib
4. Saling
menghargai dan menyayangi
5. Bertutur
kata yang sopan
6. Makan
bersama dan berbagi makanan
7. Tidak
memilih-milih teman
8. Tidak
mengejek teman
9. Belajar
bersama
10. Meminjamkan
alat tulis kepada teman
Membuat
Kartu Pecahan
Siti
dan teman-teman diberi tugas membuat kartu pecahan.
Masing-masing
siswa membuat tiga kartu pecahan.;
Siti
membuat pecahan setengah, sepertiga, dan seperempat.
Ayo
Berlatih
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Perhatikan kumpulan gambar bangun berikut!
Jawab:
Banyak bangun di atas adalah 2
Bangun
warna biru dapat dinyatakan dengan pecahan
1/2
2.
Perhatikan kumpulangambar bangun berikut!
Jawab:
Banyak bangun di atas adalah 3
Bangun
warna biru dapat dinyatakan dengan pecahan
1/3
3.
Perhatikan kumpulan gambar bangun berikut!
Jawab:
Banyak bangun tersebut adalah 4
Bangun
warna biru dapat dinyatakan pecahan 1/4
Ayo
Berlatih
Pilihlah
pecahan berikut sesuai gambarnya dengan memberi tanda centang (√)!
Ibu
Guru sering menceritakan berbagai dongeng hewan.
Banyak
hikmah atau contoh perbuatan baik dari dongeng.
Mereka
dapat hidup rukun dan menjaga kebersamaan.
Ibu
Guru hari ini mengajarkan tari gerakan kijang.
Lakukan
gerakan kepala, tangan, dan kaki seperti seperti gambar di atas! Siswa dapat
merangkai urutan gerak kijang atau menambah gerakangerakan lain yang sesuai
gerakan kijang
Gerakan
Dasar Tari Kijang
Ayo
Berlatih
Berikut
ini adalah nama-nama teman Siti. Coba kamu bentuk kelompok sesuai dengan jenis
kelaminnya!
Kelompok Putra |
Kelompok Putri |
||
No. |
Nama |
No. |
Nama |
1. |
Edo |
1. |
Siti |
2. |
Beni |
2. |
Dayu |
3. |
Budi |
3. |
Lani |
4. |
Aldo |
4. |
Ita |
5. |
Reno |
5. |
Ayu |
Kelompokkan
teman-temanmu berdasarkan jenis kelamin!
Setelah
melakukan kegiatan olahraga, Siti dan teman-temannya membaca dongeng di buku
mereka.
Kiki
dan Kiku
Ada
dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka bernama Kiki dan
Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda. Kiki selalu
bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di dahan-dahan pohon,
meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi pohon-pohon dan menyanyi.
Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari terbit.
“Selamat
pagi, Matahari yang baik,” sapa Kiki ramah.
“Selamat
pagi juga, Kiki! Ho ho ho, pagi ini lagi-lagi kau bangun lebih pagi dariku,”
sahut Matahari.
Matahari
dan Kiki hampir setiap hari mengobrol. Kalau Kiki rajin bangun pagi, Kiku
sebaliknya. Ia tak pernah bangun kalau matahari belum berada di atas pucuk
pohon. Karena tidur terlalu lama dan jarang berolahraga, Kiku sering sakit.
Kiki jengkel dengan kemalasan Kiku. Karena ia tak bisa membereskan tempat
tidurnya pada pagi hari.
Kiki
mencari akal agar Kiku tidak malas bangun pagi lagi.
“Kiku,
pernahkah engkau makan cacing?” tanya Kiki pada suatu hari.
“Belum,
bagaimana rasanya?” Kiku merasa tertarik.
“Belum
pernah makan cacing?
Kalau
begitu, jangan sebut dirimu burung. Setiap burung sejati pasti pernah makan
cacing setiap pagi,” kata Kiki sambil menepuk dada.
“Kalau
begitu aku akan mencari cacing,” kata Kiku penasaran.
“Kau
akan cari cacing di mana?” ejek Kiki.
“Aku?
Aku tidak tahu,” sahut Kiku malu.
“Aku
mau memberitahu. Asal kau mau bangun pagipagi besok,” ujar Kiki.
“Baiklah!”
kata Kiku.
Esok
harinya, seperti biasa Kiki bangun sebelum matahari terbit. Ia bersusah payah
membangunkan Kiku. Karena Kiku masih mengantuk, Kiku sering menutup matanya.
“Lihat,
Kiku! Bu Ayam sedang mengaisngais tanah. Cacingnya banyak sekali! Tidakkah
engkau ingin memakannya?” tanya Kiki. Seketika itu Kiku yang berjalan sambil
terkantuk-kantuk, membuka matanya.
Petok...
petook! Ayo, Kiki, ajak temanmu sarapan bersama,” ajak Bu Ayam. Mereka pun
sarapan pagi dengan gembira.
“Kiki,
aku sudah makan cacing. Jadi aku adalah burung sejati,” kata Kiku.
“Tapi
burung sejati pun selalu bangun sebelum matahari terbit,” kata Kiki.
"Aku
akan membiasakan bangun pagi mulai sekarang. Karena ternyata bangun pagi itu
menyenangkan. Aku merasa badanku sangat sehat,” kata Kiku.
“Mulai
sekarang kita bisa berolahraga pagi,” kata Kiki. “Tentu!”
“Kalau
begitu mari kita terbang.
Satu,
dua, tiga!” seru Kiki. Kedua burung itu melesat ke udara. Mereka terbang dengan
riang di antara dahan-dahan pohon.
Ayo
Berlatih
Berdasarkan
dongeng di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.
Siapakah yang sering bangun pagi?
Jawab: Kiki
2.
Siapakah yang malas bangun pagi?
Jawab: Kiku
3.
Apa yang dilakukan Kiki ketika bangun pagi?
Jawab: Berolahraga
4.
Apa akibat dari tidak bangun pagi?
Jawab: Badan sakit
5.
Sebutkan manfaat dari bangun pagi!
Jawab: Badan sehat
6.
Bagaimana sikap Ayam terhadap Kiki dan Kiku dalam mencari makan?
Jawab: Bersahabat, mereka mencari makan
bersama
Ayo
Berdiskusi
Diskusikan
dengan temanmu tentang sikapmu terhadap teman yang berlainan jenis kelamin di
sekolah ketika bermain atau berolahraga!
Sikap kita seharusnya menghormati dan
menghargai kepada teman yang memiliki perbedaan jenis kelamin.
Diskusikan
pula bagaimana sikap Ayam terhadap Kiki dan Kiku dalam dongeng di atas!
Pada cerita di atas ayam bersikan
bersahabat dan mau mencari makan bersama dengan burung
Alhamdulillah
untuk pertemuan hari ini kalian telah mengikutinya dengan baik.
Apakah
anak-anak bahagia belajar hari ini? (refleksi)
Apakah
anak-anak nyaman belajar hari ini?
Apa
yang telah kalian pelajari hari ini? (Review)
Terimakasih
atas kerjasamanya hari ini dalam pembelajaran. Tetap menjadi anak yang baik.
Mari
kita tutup pembelajaran hari ini dengan berdoa.
Ibu
guru akhiri, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar